SALURAN ATAU MEDIA KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Standar

komunikasi

7.1. Pengertian Saluran Komunikasi

Pendapat Rogers (1983), menyatakan bahwa saluran komunikasi adalah alat atau media yang dapat dimanfaatkan oleh individu-individu atau kelompok serta organisasi yang berkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan (messages) mereka.

Pendapat oleh Berlo (1960), mengartikan dalam beragam pengertian, yaitu:

a)    saluran sebagai alat pembawa pesan,

b)    saluran yang dilalui oleh alat pembawa pesan,

c)    media/wahana yang memungkinkan alat pembawa pesan itu melalui jalan atau saluran yang harus dilaluinya, dan

d)   media/wahana yang dapat dijadikan sarana untuk berkomunikasi, seperti: pertemuan serta pertunjukan.

7.2. Ragam Saluran Komunikasi

Secara konseptual, dikenal adanya tiga macam saluran atau media komunikasi, yaitu: saluran antar pribadi (inter-personal), media massa (mass media), dan forum media yang dimaksudkan untuk menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh saluran antar pribadi dan media masa.

Semakin banyak ragam media yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkomunikasi (baik sumber maupun penerima manfaat), akan memberikan pengaruh yang sangat baik. Karena selain jumlah informasi menjadi lebih lengkap, biasanya juga lebih bermutu/semakin memberikan kejelasan terhadap inovasi yang diterimanya.

7.2.1        Saluran Antar Pribadi

Media antar pribadi (inter perssonal), adalah media yang memungkinkan para pihak yang berkomunikasi dapat berkomunikasi secara langsung, baik dengan tatap muka (ex: percakapan antar individu, diskusi dalam kelompok kecil, pertemuan di dalam maupun di luar ruangan), atau menggunakan alat (ex: melalui telepon, chating lewat internet, dan menggunakan teleconference).

Lionberger dan Gwin (1982), mengemukakan dua ciri yang harus diperhatikan dalam penerapan saluran antar pribadi, yaitu:

a)    Saluran antar pribadi sebenarnya merupakan saluran ganda (multi channels), di dalam berkomunikasi tatap muka memperhatikan bahasa yang digunakan, serta menyangkut ekspresi raut muka, pakaian yang dikenakan, tingkat kelantangan suara, waktu dan tempat yang tepat untuk berkomunikasi.

b)   Saluran antar pribadi sering menghadapi hambatan (barrier) yang berupa: kesenjangan budaya, generalisasi yang salah, serta perilaku yang mencurigakan.

7.2.2        Saluran Media Masa

Saluran media masa adalah segala bentuk media masa (media cetak, media elektronik, dan multi media) yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan mereka.

Yang termasuk dalam media cetak adalah surat kabar, tabloid, majalah, jurnal ilmiah, poster, leaflet, folder, serta brosur. Media elektronik dapat berbentuk audio suara (ex: radio, pita rekaman atau tipe recorder dan CD/compact disc), atau audio visual (ex: film, TV,VCD). Serta multi media merupakan segala bentuk produk media (cetak dan audio visual) yang digabungkan dalam satu peket media komunikasi.

Media masa biasanya lebih efektif dan lebih murah untuk mengenalkan inovasi pada tahap-tahap penyadaran dan menumbuhkan minat, tetapi saluran/media ini memiliki kelemahan-kelemahan yang mencakup:

a)    Pesan yang disampaikan sering kurang jujur,

b)   Bahasa dan kalimat (istilah) yang digunakan seringkali kurang akrab dengan masyarakat penerima manfaatnya,

c)    Isi pesan sering kurang memperhatikan kebutuhan pembangunan masyarakat,

d)   Isi pesan sering kali terlalu berorientasi kepada masalah-masalah teknis,

e)    Isi pesan kurang memperhatikan sistem nilai yang berlaku di dalam masyarakat.

7.2.3        Forum Media

Forum media adalah saluran komunikasi yang berupa sekelompok kecil orang yang dapat saling tatap muka untuk berkomunikasi (mendiskusikan pesan-pesan tertentu) yang diterima media masa. Bentuk-bentuk forum media yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah: kelompok belajar, kelompok pendengar, dan kelompok pencapir ( kelompok pendengar, pembaca, dan pemirsa televisi).

7.3. Pilihan Penggunaan Media

            Dalam praktek komunikasi pembangunan, terutama fasilitator harus mampu mengidentifikasi dan sekaligus memilih saluran/media yang efektif. Pengertian efektif ini, dii satu pihak disukai penerima manfaatnya, dan di lain pihak dia harus mampu dan trampil menggunakan/mengoperasionalkan.

Jika inovasi dapat dengan mudah dan jelas dapat disampaikan lewat media masa, atau sebaliknya jika kelompok penerima manfaatnya dapat dengan mudah menerima inovasi yang disampaikan melalui media masa, maka proses adopsi akan berlangsung relatif lebih cepat dibanding dengan inovasi yang harus disampaikan lewat media antar pribadi.

Jika inovasi tersebut sulit disampaikan lewat media masa atau penerima manfaatnya belum mampu (dapat) memanfaatkan media masa, inovasi yang disampaikan lewat komunikasi antar pribadi akan lebih cepat dapat diadopsi oleh masyarakat penerima manfaatnya. Disamping pemanfaatan ragam saluran komunikasi, tahapan dan ragam pendekatan dalam komunikasi juga berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya inovasi diterima masyarakat.

            Pilihan terhadap penggunaan saluran komunikasi banyak tergantung pada maksud dan tujuan komunikasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa mass media akan berperan secara efektif dalam merubah pendapat (misalnya, menambah pengetahuan), sedangkan komunikasi antar pribadi umumnya lebih efektif dalam merubah sikap.

Pesan-pesan melalui media masa memang kurang kuat dalam merubah sikap, kecuali kalau pesan-pesan tersebut justru memperkuat nilai-nilai dan kepercayaan (belief) penerimanya, sedangkan pesan-pesan yang bertentangan akan disaring melalui tingkat selektivitas mereka.

7.4. Gangguan / Hambatan Komunikasi

Dalam komunikasi yang menggunakan saluran media, gangguan terjadi dalam bentuk noise, baik karena mutu peralatan, ketepatan gelombang radio, dan gangguan cuaca. Sedang komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi gangguan yang terjadi seringkali disebabkan oleh karakteristik pribadi dari pihak-pihak yang berkomunikasi berupa: citra diri, nilai-nilai, kesenjangan sosial ekonomi, kesenjangan umur, jenis kelamin, agama serta etnis.

7.5. Model Penyebaran Informasi

Selaras dengan macam saluran komunikasi yang digunakan, model penyebaran informasi (inovasi) dalam komunikasi pembangunan juga beragam.

7.5.1        Model Jarum Hipodermis

Model komunikasi jarum hipodermis, merupakan model komunikasi searah dengan menggunakan saluran media masa. Media masa dianggap sebagai jarum raksasa yang menyuntik semua penerima menfaatnya yang bersifat pasif, dengan dilandasi dua asumsi pokok, yaitu:

a)    Media masa mempunyai pengaruh yang tinggi dalam melaksanakan kehendak (penerapan inovasi) terhadap masyarakat yang tidak memiliki kesempatan untuk berfikir,

b)   Setiap individu sifatnya otonom, artinya hanya terikat pada  informasi yang diterima dari media masa dan tidak terikat oleh anggota kelompok masyarakat.

7.5.2        Model Komunikasi Satu Tahap

Model komunikasi satu tahap, pada hakekatnya sama dengan model Jarum Hipodermis, yaitu merupakan model komunikasi searah dengan menggunakan saluran komunikasi media masa. Perbedaannya adalah:

a)    Adanya pengakuan mengenai asas selektivitas, artinya:

  1. Setiap media masa memiliki kekuatan yang berbeda tentang pengaruhnya pada masyarakat penerima manfaatnya.
  2. Setiap kelompok masyarakat penerima manfaat, berperan dalam memilih media masa yang disukainya.

b)   Adanya pengakuan tentang munculnya umpan balik yang berbeda, yang diberikan oleh anggota masyarakat.

7.5.3        Model Komunikasi Dua Tahap

Model ini merupakan gabungan antara penggunaan saluran media masa dan saluran antar pribadi. Model ini selain tidak hanya menggandalkan saluran media masa sebagai satu-satunya saluran komunikasi yang ampuh, juga berasumsi bahwa setiap individu tidaklah otonom, tetapi selalu berinteraksi dengan anggota masyarakat. Pada model ini sangat tergantung pada pemuka pendapat, maka kualitas pendapat sangat menentukan efektivitas komunikasi, kualitasnya antara lain:

a)    Ciri komunikasi eksternal yang mencakup: kontak dengan media masa lebih intensif dibanding dengan pengikutnya, lebih banyak melakukan kontak dengan dunia luar, lebih memiliki hubungan dengan penyuluhan yang lebih dekat.

b)   Keakraban, artinya memiliki partisipasi sosial yang lebih tinggi dibanding pengikutnya.

c)    Status sosial ekonomi yang lebih baik dari pengikutnya, baik yang menyangkut kekayaan, pendidikan formal, keadaan fisik tempat tinggal, intelektualitas, nilai aspirasi, dan status kekerabatannya.

d)   Lebih inovatif (bersikap pembaharu) dibanding pengikutnya.

7.5.4        Model Komunikasi Banyak Tahap

Model ini merupakan rangkuman dari model-model penyebaran informasi yang telah dikemukakan  terdahulu. Pada model ini, tidak secara eksplisit menyatakan media masa atau saluran antar pribadi sebagai saluran yang terpenting. Model ini juga tidak membeda-bedakan kedudukan atau peran masing-masing anggota masyarakat di dalam proses penyebaran informasi.

Dengan melakukan analisis “sosiometri”, sekaligus akan dapat diketahui saluran komunikasi dan model penyebaran informasi apa yang diterapkan di dalam sistem sosial (masyarakat) yang bersangkutan.

 

Tinggalkan komentar